Kesehatan

Anak-anak Banyuwangi Terbantu Inovasi MEMENGAN RSUD Blambangan

Anak-anak Banyuwangi Terbantu Inovasi MEMENGAN RSUD Blambangan

Rebound.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, kembali menjadi pusat perhatian dengan inovasi terbarunya yang disebut 'MEMENGAN' (Mengatasi Masalah Emosi Anak Dengan Bermain).

Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah emosi anak-anak melalui pendekatan bermain. Dalam sebuah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, RSUD Blambangan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dengan cara yang kreatif dan inovatif.


Inovasi MEMENGAN, adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada anak-anak melalui permainan. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada anak-anak yang menghadapi masalah emosi seperti stres, kecemasan, depresi, dan gangguan emosi lainnya. 


Melalui bermain, RSUD Blambangan berharap dapat mendekatkan anak-anak kepada pengalaman positif dan membantu mereka mengatasi masalah emosi yang mereka hadapi.


RSUD Blambangan juga bekerja sama dengan tim ahli psikologi anak dan terapis bermain untuk mengembangkan program tersebut. Metode terapi bermain digunakan sebagai alat untuk membantu anak-anak memahami dan mengatasi perasaan mereka. 


Aktivitas bermain dirancang secara khusus untuk mempromosikan pemahaman diri, ekspresi emosi, dan pengembangan keterampilan sosial.


Program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak yang mengikuti terapi bermain di RSUD Blambangan, diantaranya adalah meningkatkan kecerdasan emosional, mengurangi tingkat stres dan kecemasan, peningkatan hubungan sosial, kemajuan dalam pendidikan dan peningkatan kualitas kehidupan anak.


Melalui terapi bermain, anak-anak di daerah ini telah mendapatkan peluang untuk memahami diri mereka sendiri, mengatasi masalah emosi, dan membangun keterampilan sosial yang penting. 


RSUD Blambangan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah ini, membuktikan bahwa inovasi dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat. (*)