Daerah

Antisipasi Penyakit Tanaman, Dispertan Banyuwangi Sarankan Penggunaan Guludan

Antisipasi Penyakit Tanaman, Dispertan Banyuwangi Sarankan Penggunaan Guludan

Keterangan Gambar : Petani menyemprotkan obat ke tanaman padi

Banyuwangi - Cuaca seringkali menjadi tantangan bagi para petani. Pasalnya, akibat cuaca yang tidak disebutkan dapat memicu berbagai penyakit tanaman. Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) telah menyiapkan langkah-langkah strategi bagi petani untuk memaksimalkan hasil panen khususnya persiapan menghadapi musim hujan.

Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa, menyatakan bahwa indikasi tersebut merupakan sinyal kuat dari munculnya La Nina.

“Dari pemantauan suhu di Samudera Pasifik, terdapat anomali negatif yang mengindikasikan suhu di sana sedang mendingin. Artinya, ada potensi kuat bahwa La Nina akan terjadi,” katanya.

Melihat fenomena tersebut, antisipasi dan segala upaya harus dipersiapkan khususnya pada komoditas Hortikultura seperti cabai, tomat, bawang, termasuk semangka dan lainnya. Hal ini dapat mencegah terjadinya kegagalan panen karena terserang penyakit akibat hujan yang berkepanjangan.

“Musim hujan itu berkah yang ditunggu para petani, tapi jika berlebihan akan menjadi penyebab penyakit bagi tanaman,” ucap Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dispertan Banyuwangi, Pongky Hari Asmara, Kamis (31/10/2024).

Dijelaskan oleh Pongky, bilamana musim hujan yang terlalu ekstrim tanaman akan rentan terserang penyakit yang bersumber dari Fungi atau jamur yang menyebabkan busuk daun, Antraknosa dan lainya. Tak hanya itu, hujan juga menjadi penyebab berkembangnya bakteri yang menyerang tanaman hingga menyebabkan pembusukan bakteri lunak, bercak daun dan sebagainya.

“Musim hujan ini bukan masalah hama, tapi penyakit yang harus diwaspadai seperti serangan bakteri dan jamur atau jamur,” ujarnya.

Dispertan Banyuwangi, Pongky menambahkan, melalui Tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah melakukan sosialisasi kepada para petani, sebagai upaya antisipasi mencegah gagal panen akibat hujan berkepanjangan. Salah satunya adalah terkait dengan teknis bertanam.

Adapun teknis yang harus dilakukan yaitu tentang manajemen pengelolaan atau pengendalian udara. Musim hujan identik dengan melimpahnya udara, tidak semua tanaman tahan terhadap udara yang berlebihan. Dalam pengendalian udara hal yang paling penting dilakukan adalah membersihkan saluran air atau parit di sawah. 

“Pembersihan saluran air ini mencegah banjir atau genangan di sawah yang menyebabkan busuk akar pada tanaman, khususnya tanaman Hortikultura,” tutur Pongky.

Tak hanya itu, masih kata Pongky, antisipasi teknis lain bagi petani yang akan memulai menanam tanaman hortikultura pada saat musim hujan, yakni untuk meninggikan guludan tanam. Cara ini juga mengantisipasi terjadinya busuk akar akibat terlalu banyak terendam air.

“Pengendalian air ini sangat penting agar tidak terserang cacar, fusarium dan lain sebagainya,” ujarnya.

“Saat ini tanaman yang paling diuntungkan saat musim hujan adalah tanaman padi,” imbuh Pongky. (*)