Banyuwangi - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi secara aktif mencari siswa kurang mampu lulusan SD-SMP yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena kendala biaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno mengatakan pihaknya memang masif jemput bola menyisir para pelajar yang memang ada kendala melanjutkan sekolahnya.
"Kami ada data-data pelajar yang kurang mampu yang berpotensi tidak bisa meneruskan sekolahnya. Dari data tersebut, kami kroscek dan akan disiapkan langkah-langkah lanjutan," katanya.
Menurut Suratno, Dinas Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mengambil tindakan dan mengupayakan agar anak-anak yang rentan putus sekolah bisa kembali meneruskan pendidikannya.
"Kita menyasar kepada anak-anak yang rentan putus sekolah. Akan kita jemput untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya minimal setara pendidikan sekolah menengah atas (SMA)," tegasnya.
Selain menyasar anak-anak, Dispendik juga mengedepankan aksesibilitas pendidikan kepada masyarakat Banyuwangi. Dimana warga yang belum memiliki ijazah setara SMA, dilakukan pendekatan agar bisa mengikuti kejar paket.
"Kami memberikan kelonggaran bahkan kita mengafirmasi pada masyarakat yang selama ini belum memiliki ijazah setara SMA untuk kembali ke sekolah," ungkapnya.
Salah satunya dengan program Akselerasi Sekolah Masyarakat (AKSARA). Terobosan Dispendik ini bertujuan meningkatkan rata-rata lama sekolah.
Tujuan akhir yang ingin dicapai yakni mendorong percepatan kesetaraan pendidikan bagi masyarakat yang belum menuntaskan masa studinya hingga tamat SMA.