Daerah

Dorong Perekonomian Berkat Program Padat Karya DPU Pengairan Banyuwangi

Dorong Perekonomian Berkat Program Padat Karya DPU Pengairan Banyuwangi

Banyuwangi - Hamparan sawah hijau Banyuwangi, mengalir semangat juang para petani dan komitmen kuat Pemkab Banyuwangi dalam membangun ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program unggulan yang terus digulirkan adalah program padat karya irigasi.

Lebih dari sekadar perbaikan infrastruktur, program ini menjadi roda penggerak ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan. Para petani yang terlibat dalam program ini mendapatkan penghasilan tambahan, yang tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga meningkatkan taraf hidup mereka.

Menurut Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, dampak positif program ini tidak berhenti di situ. Peningkatan pendapatan petani melalui program padat karya ini juga akan meningkatkan daya beli masyarakat setempat.

"Petani yang mendapatkan penghasilan tambahan cenderung membelanjakan uangnya di wilayah sekitar, seperti membeli kebutuhan rumah tangga, memperbaiki rumah, atau membeli barang-barang konsumsi," jelas Guntur. Hal ini, lanjutnya, akan memberikan stimulus ekonomi yang positif dan mendukung pertumbuhan bisnis lokal.

Lebih dari itu, program padat karya irigasi membuka lapangan pekerjaan bagi ratusan orang setiap tahunnya. Dengan melibatkan lebih dari 30 pekerja setiap harinya, program ini membantu mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut.

"Pengurangan pengangguran ini akan membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Guntur.

Selama beberapa tahun terakhir, program ini telah melibatkan ribuan pekerja lokal dan terbukti mendongkrak ekonomi arus bawah. Kontribusi positifnya tidak luput dari perhatian Pemkab Banyuwangi. Pada 22 Maret 2024, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, resmi menjadikan program padat karya di Dinas PU Pengairan sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan.

"Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera," ungkap Bupati Ipuk.

Salah satu intervensi tersebut adalah dengan melibatkan warga miskin yang terdaftar dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi dalam program padat karya.

"Untuk di PU Pengairan sendiri, kami menargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi," kata Ipuk.

Program padat karya irigasi Banyuwangi menjadi contoh nyata sinergi antara pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan pengentasan kemiskinan. Di tangan-tangan terampil para petani dan komitmen kuat Pemkab Banyuwangi, program ini terus mengalirkan kesejahteraan bagi masyarakat dan membangun masa depan Banyuwangi yang lebih sejahtera. (*)