BANYUWANGI - Plantar fasciitis, atau nyeri pada tumit saat berjalan, dapat dialami oleh siapa saja. Rasa sakit yang biasanya terasa di antara lengkungan kaki dan tumit ini, sering kali muncul di pagi hari setelah bangun tidur.
"Faktor risiko tersebut antara lain usia antara 40 hingga 70 tahun, obesitas yang menyebabkan tekanan berlebih pada plantar fascia, serta jenis olahraga tertentu seperti lari jarak jauh, aerobik, dan balet," jelas dr Yanuar. Selain itu, pekerjaan yang memerlukan posisi berdiri lama seperti guru, pekerja pabrik, tentara, atau atlet, serta masalah pada kaki seperti bentuk kaki yang rata atau terlalu melengkung, dan penyakit tertentu seperti artritis reaktif dan ankylosing spondylitis juga berkontribusi. "Jenis sepatu yang solnya tidak menopang kaki dengan baik juga menjadi faktor risiko," tambahnya.
Untuk mengatasi nyeri tumit akibat plantar fasciitis, dr Yanuar menyarankan beberapa langkah penanganan. "Konsumsi obat pereda nyeri, kompres dengan es, dan terapi fisik atau fisioterapi untuk menguatkan otot-otot pergelangan kaki atau tumit dapat membantu," ujarnya. Namun, jika setelah melakukan langkah-langkah tersebut tidak ada perbaikan, pasien disarankan untuk memeriksakan diri ke Poli Nyeri di RSUD Genteng.
Saat pemeriksaan, dokter akan menggunakan USG untuk memeriksa tumit pasien dan menyuntikkan obat yang memiliki efek regeneratif ke fascia yang cedera. Poli Nyeri RSUD Genteng melayani pasien setiap Senin hingga Kamis mulai pukul 07.00 hingga 09.00, dan di luar jam tersebut dengan perjanjian.
Dengan visi terwujudnya Poli Nyeri yang unggul dan profesional, RSUD Genteng berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi kebaikan masyarakat Banyuwangi. "Ayo berobat ke RSUD Genteng," ajak dr Yanuar.