Kesehatan

RSUD Blambangan Edukasi Masyarakat tentang Pentingnya Isi Piringku Cegah Stunting

RSUD Blambangan Edukasi Masyarakat tentang Pentingnya Isi Piringku Cegah Stunting

Rebound.co.id -  Instalasi gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi menyelenggarakan program penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi, untuk mencegah terjadinya kondisi Stunting terhadap anak.


Program penyuluhan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pola makan dan pendekatan dalam pola asuh pada bayi. Sebab, salah satu penyebab terjadinya Stunting kurangnya akses atau minimnya pengetahuan terhadap makanan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas gizinya.



Stunting adalah salah satu masalah gizi yang sering didengar oleh masyarakat Indonesia, namun sebagian besar dari mereka masih belum memahami apa itu stunting. Dalam program ini untuk mencegah terjadinya Stunting, instalasi gizi memberikan penjelasan tentang konsep 'Isi Piringku', yang menggambarkan proporsi makanan yang ideal dalam satu piring. 



Menurut konsep ini, setiap porsi makan terdiri dari makanan pokok yang mendominasi dua pertiga dari setengah piring, lauk pauk dan sumber protein sebesar sepertiga dari setengah piring, buah-buahan sebesar sepertiga dari setengah piring, dan sayuran yang memenuhi dua pertiga dari setengah piring. 



Ahli gizi RSUD Blambangan, Rizka Ayu Lestari Amd.Gz mengungkapkan, untuk mengatasi terjadinya stunting dapat dicegah melalui beberapa cara diantaranya, memastikan pemenuhan kebutuhan gizi, memberikan air susu ibu (ASI) dan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas, dan meningkatkan sanitasi juga akses air bersih, serta melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu.



"Dengan menjaga proporsi makanan seperti ini, diharapkan dapat memberikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi bagi tubuh," katanya.



Sementara itu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP, menambahkan bahwa terjadinya kondisi Stunting pada anak, juga dapat dipengaruhi dari aspek perilaku maupun pola asuh.



"Stunting juga dapat dipengaruhi dari aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemilihan makanan. Pemilihan makanan gizi seimbang dapat dimulai dari remaja putri yang merupakan cikal bakal calon ibu," ujarnya.



Kondisi Stunting merupakan salah satu ancaman utama terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, yang akan berpotensi mengurangi kemampuan daya saing bangsa dalam kancah global. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama.



"Maka dari itu sangat penting untuk segera diatasi, supaya hal-hal yang tidak diinginkan bisa terhindari. Agar terhindar dari permasalahan gizi, ayo datang ke instalasi gizi RSUD Blambangan," pungkasnya. (*)