Daerah

Blak-blakan, PT BSI Catat Saran Masyarakat untuk Program CSR di Banyuwangi

Blak-blakan, PT BSI Catat Saran Masyarakat untuk Program CSR di Banyuwangi

Banyuwangi - Dengan sikap yang terbuka dan transparan, PT Bumi Suksesindo (PT BSI) mencatat secara seksama setiap saran dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat dalam diskusi mengenai program Corporate Social Responsibility (CSR) di Banyuwangi.


Dalam kegiatan bertajuk “Konsultasi Stakeholder Dalam Rangka Penyusunan Rencana Induk PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG), mengundang hadirkan kepala desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 5 desa di wilayah ring satu Kecamatan Pesanggaran.


Ikut dalam forum, unsur Forpimka Plus Kecamatan Pesanggaran. Termasuk perwakilan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Sedang manajemen PT Merdeka Copper Gold Tbk, diwakili Wiwin Suhartanto.


Acara yang diinisiasi oleh lembaga Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) tersebut digeber di Aula New Surya Hotel, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Jumat (26/1/2024).


Acara diawali dengan paparan Sekretaris Jenderal ISSF, Nurul Iman. Disitu dia membeberkan berbagai potensi 5 desa di Kecamatan Pesanggaran. Meliputi Desa Pesanggaran, Sumbermulyo, Sumberagung, Sarongan dan Kandangan. Kemudian dilanjutkan sesi saran dan masukan. Hal tersebut dinilai penting mengingat rencana induk PPM akan menjadi acuan program selama 5 tahun mendatang.


Disini, para kades dan Ketua BPD, silih berganti memberikan masukan. Diantaranya, perluasan program beasiswa meliputi jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Program peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan dan pelayanan masyarakat. Salah satunya dengan pemberian ambulance desa atau mobil jenazah.


Termasuk penyerapan tenaga kerja, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan petani hingga keberlanjutan bantuan anggaran Rp500 juta untuk pembangunan di masing-masing desa di Kecamatan Pesanggaran.


“Harapannya, permohonan dari masyarakat bisa terakomodir dengan lebih baik lagi,” ucap Kades Kandangan, Riyono SH.


Makin istimewa, perwakilan Manajemen PT Merdeka Copper Gold Tbk, Wiwin Suhartanto, mampu menanggapi aspirasi masyarakat dengan blak-blakan dan membumi.


“Terima kasih atas saran dan masukannya. Selanjutnya kami catat sebagai bahan rencana induk PPM PT BSI,” katanya.


Dalam paparan, Wiwin, sapaan akrabnya, juga membeberkan 8 pilar program PPM sesuai arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Yakni pilar pendidikan, kesehatan, pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, kelembagaan komunitas dan pilar infrastruktur penunjang.


“Pemetaan sosial dilakukan perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai kondisi masyarakat desa lingkar tambang. Agar program yang disusun lebih terukur dan terarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan,” ujarnya.


Penyusunan draft dokumen Rencana Induk PPM, masih Wiwin, harus melalui tahapan kegiatan konsultasi publik yang melibatkan unsur pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat desa yang terdampak operasional perusahaan. Untuk itu, sebagai perusahaan yang taat aturan, PT Bumi Suksesindo, menggelar “Konsultasi Stakeholder Dalam Rangka Penyusunan Rencana Induk PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat).


Dan memang harus diakui, PT BSI masih menjadi satu-satunya pelaku investasi di Banyuwangi, yang berani ‘blak-blakan’ mengajak masyarakat untuk membahas program PPM atau CSR. Hal tersebut tentunya menjadi bukti komitmen tambang emas gunung Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, ini untuk terus memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.


Di penghujung acara, Kapolsek Pesanggaran, AKP Lita Kurniawan, mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kondusifitas. Serta mewujudkan Pesanggaran ANYES (Aman, Nyaman, Tentram dan Sejahtera). 


“Semoga masyarakat Pesanggaran semakin sejahtera,” katanya. (*)