Daerah

Dinas Pengairan Banyuwangi Terlibat Aktif dalam Penanganan Stunting

Dinas Pengairan Banyuwangi Terlibat Aktif dalam Penanganan Stunting

Keterangan Gambar : Istimewa

Banyuwangi - Masalah stunting, yang menjadi sorotan utama otoritas lokal Banyuwangi, menerima bantuan tambahan dalam bentuk partisipasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan daerah.

Guntur Priambodo, Kepala DPU Pengairan, menggarisbawahi bahwa inisiatif pembuatan saluran air ini merupakan bagian dari upaya terus-menerus Banyuwangi untuk memperluas akses air bersih. "Realitanya, fasilitas air bersih di banyak area sudah cukup baik. Namun, usaha untuk meningkatkan dan menjaga fasilitas ini terus berjalan," ungkap Guntur.

Untuk tahun ini, DPU Pengairan Banyuwangi telah menentukan 71 titik untuk pembuatan dan pemeliharaan fasilitas perpipaan, terutama di wilayah yang kekurangan air dan di tempat dengan prevalensi stunting tinggi. Beberapa di antaranya meliputi Desa Sidowangi di Kecamatan Wongsorejo, Desa Gumuk di Kecamatan Licin, dan lainnya.

"Kami membentuk fasilitas ini berdasarkan permintaan dari komunitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain pembuatan saluran air, kami juga membuat tangki air dan sumur bor baru untuk mendukung akses air bersih," terang Guntur.

Guntur menekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya tentang pembuatan fasilitas baru, tetapi juga pemeliharaan dan pembaruan fasilitas yang sudah ada dan telah usang.

Diketahui, Banyuwangi telah menyiapkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk memerangi stunting tahun ini, dengan fokus pada intervensi nutrisi untuk ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun yang berisiko tinggi stunting. Dana ini disalurkan ke 25 kecamatan di seluruh Banyuwangi, untuk menyediakan makanan kaya nutrisi bagi ibu hamil dan anak-anak, bekerja sama dengan penjual makanan dan pedagang sayur lokal.