Rebound.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengakui saat ini banyak sekolah negeri di daerah itu yang kekurangan tenaga pendidik alias guru dalam jumlah cukup besar.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno mengatakan, perbandingan antara jumlah satuan pendidikan formal dengan ketersediaan guru yang ada saat ini menunjukkan pihaknya masih kekurangan jumlah pengajar dalam jumlah yang cukup besar.
Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan, Banyuwangi masih kekurangan ribuan guru.
"Data guru kita ribuan, kalau SD sekitar 3 ribu kekurangannya, SMP itu andaikata semua honorer diangkat PPPK kita masih kurang," ucap Suratno, Jumat (2/12/2022).
Meski begitu, Suratno berharap, dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru tahun ini bisa mengurangi jumlah kekurangan tenaga pengajar.
"Mudah-mudahan ini nanti kalau PPPK diproses dan semuanya tercukupi, setidaknya bisa mengurangi," jelasnya.
Namun untuk menyiasati itu, Suratno menyebut, Dinas Pendidikan telah menyiapkan strategi.
"Kita juga punya strategi lain. Selain selalu menambah PPPK guru, kita juga akan merasionalisasi tata kelola sekolah," cetusnya.
Suratno menjelaskan, sekolah-sekolah baik di desa maupun di tengah kota yang mana siswanya memiliki jumlah sedikit bisa di merger atau digabung.
"Seperti yang dulu pernah saya sampaikan, dimerger saja. Itu untuk mengurangi tenaga pendidik kita," pungkasnya.