Rebound.co.id - Perawatan tali pusat bayi baru lahir yang benar sangat penting untuk mencegah infeksi. Mari kita simak langkah apa saja yang diperlukan untuk merawat tali pusat si kecil dari perawat ruang bayi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Tali pusat bayi baru lahir biasanya akan lepas dalam waktu 10-14 hari setelah lahir. Selama itu, tali pusat harus dirawat dengan benar untuk mencegah infeksi. Perawatan tali pusat yang benar antara lain, menjaga tali pusat tetap bersih. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusat. Jika tali pusat kotor, bersihkan dengan air saja, jangan menggunakan alkohol. Setelah dibersihkan, keringkan tali pusat dengan kain yang lembut.

Kemudian jaga tali pusat tetap kering. Biarkan tali pusat terbuka tanpa ditutup dengan kasa kering atau popok. Saat memakaikan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup popok. Membiarkan tali pusat terlepas secara alami, jangan memaksa melepas tali pusat dengan menariknya.

Tali pusat bayi baru lahir biasanya berwarna kekuningan dan mengkilap. Seiring waktu, tali pusat akan mengering dan menyusut sampai akhirnya lepas. Warna tali pusat biasanya akan berubah menjadi cokelat, abu-abu, keunguan, kebiruan, lalu menjadi hitam.

Jika tali pusat bayi mengalami tanda-tanda infeksi, seperti bengkak, kemerahan, atau mengeluarkan cairan berbau busuk, segera bawa bayi ke dokter. Nah untuk itu, rumah sakit plat merah Banyuwangi RSUD Blambangan juga memberikan tips untuk mencegah infeksi tali pusat bayi diantaranya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh bayi. Gunakan pakaian bayi yang bersih dan kering, ganti popok bayi secara teratur dan Jauhkan bayi dari paparan asap rokok.

Dengan merawat tali pusat bayi dengan benar, Anda dapat membantu mencegah infeksi dan memastikan bayi Anda tumbuh sehat. Perawatan tali pusat bayi baru lahir yang benar tidak sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu menjaga tali pusat bayi Anda tetap bersih dan kering, sehingga dapat terlepas dengan sendirinya tanpa menimbulkan infeksi. (*)