Daerah

Atasi Krisis Pupuk, Dispertan Banyuwangi Kenalkan Program Cek Pubertas

Atasi Krisis Pupuk, Dispertan Banyuwangi Kenalkan Program Cek Pubertas

Keterangan Gambar : Sekretaris Disperta Banyuwangi Ilham Juanda

Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi memiliki inovasi bernama Cek Pubertas atau Cek Pupuk Bersubsidi Berkualitas, sebagai solusi menghadapi penurunan alokasi pupuk bersubsidi bagi para petani di wilayah Bumi Blambangan.

Penurunan alokasi subsidi pupuk sejak tahun 2021 telah menjadi tantangan besar bagi petani. Dengan aplikasi Cek Pubertas, Dispertan berharap petani dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pupuk mereka secara mandiri.

Inovasi ini juga dilengkapi fitur yang menyatukan jumlah pupuk yang telah ditebus petani. “Petani kini bisa mengontrol penggunaan pupuk secara langsung dan mandiri,” tambah Ilham.

Selain mempermudah akses informasi pupuk bersubsidi, Cek Pubertas juga membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dispertan mengembangkan program “Petani Mandiri Pupuk” yang mendorong penggunaan pupuk organik alternatif.

“Ada empat kelompok tani mandiri di setiap kecamatan yang memproduksi pupuk organik sendiri. Kami mendorong petani untuk memanfaatkan pupuk organik hingga mengurangi pemakaian subsidi pupuk,” ungkap Ilham.

Dispertan Banyuwangi mencatat, inovasi ini mendapat antusiasme dari petani yang ingin beralih ke pupuk organik. Kelompok tani mandiri bahkan mulai memproduksi Pupuk Organik Cair (POC) dan Mikro Organisme Lokal (MOL).

Ilham menambahkan, Cek Pubertas juga menampilkan informasi eceran harga tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. “Kami berharap transparansi ini mendorong distribusi yang lebih adil dan menghindari praktik curang,” ujarnya.

Dengan aplikasi ini, petani juga dapat mengakses profil kelompok tani unggulan yang menghasilkan pupuk organik. Ilham mengungkapkan, “Petani punya pilihan untuk bekerja sama dengan kelompok petani produsen pupuk organik.”

Inovasi Cek Pubertas telah memenangkan Kompetisi Inovasi Banyuwangi (Koinwangi) 2023. “Semoga aplikasi ini jadi solusi nyata atas masalah pupuk dan membantu ketahanan pangan di Banyuwangi,” pungkas Ilham.(*)